Next
Previous

Wednesday, December 26, 2012

Matematika dan Karakter Bangsa

Posted in , ,

            Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang memiliki sejuta keunikan, suku bangsa, budaya, agama, bahasa, semuanya bersatu dalam naungan semboyan bhineka tunggal ika. Meski memiliki banyak nilai-nilai budaya, agama dan kebangsaan yang baik Indonesia tidak lantas begitu saja lepas dari masalah-masalah yang berakar dari moral yang kurang baik seperti korupsi, penyuapan, anarkisme, pelanggaran asusila, penyalahgunaan narkoba, kecurangan dalam UN dan masalah-masalah lainnya di bidang politik, ekonomi dan sosial, bahkan masalah-masalah tersebut terjadi bukan hanya di level nasional melainkan sudah terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Apa sebenarnya yang terjadi pada bangsa ini? Bukankah bangsa ini memiliki nilai-nilai budi pekerti yang baik, tapi mengapa masalah moral ini semakin menjadi? Bagaimana cara memperbaikinya? Pendidikan adalah kuncinya, pondasi yang dibangun dengan pendidikan yang baik akan mencetak generasi yang lebih baik. Tapi pendidikan yang bagaimanakah yang seharusnya diberikan pada generasi muda bangsa? Pendidikan berkarakter digadang-gadang sebagai solusi ampuh dari permasalahan moral bangsa saat ini.


Dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk manusia yang berkarakter sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional, Karakter merupakan suatu watak, moral atau akhlak yang dibangun di atas berbagai kebajikan yang pada gilirannya hanya memiliki makna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang  berlaku dalam suatu bangsa. Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga negara bangsa Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini:
Agama; masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama, oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya
Pancasila; negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila, yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 serta penjabarannya.Ini berarti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hokum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.
Budaya; kehidupan manusia Indonesia selalu didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui oleh masyarakat itu.
Tujuan Pendidikan Nasional; tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu, maka terdapat 18 (delapan belas) nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut:
1.      Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain.
2.      Jujur, perilaku yang menjadikan seseorang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan perbuatan.
3.      Toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, pendapat, dan sikap orang lain.
4.      Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5.      Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan sebaik-baiknya.
6.      Kreatif, berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki.
7.      Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8.      Demokratis, cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9.      Rasa ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya.
10.  Semangat Kebangsaan, cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.  Cinta Tanah Air, cara berpikir yang menunjukkan kesetiaan, kepeduliaan dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan, bangsa dan Negara.
12.  Menghargai Prestasi, Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan karya yang berguna, mengakui dan menghorati keberhasilan orang lain.
13.  Bersahabat/Komunikatif, Tindakan yang memperlihatkan rasa senang bersahabat dan bekerjasama dengan orang lain.
14.  Cinta Damai, Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15.  Gemar Membaca, Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16.  Peduli lingkungan, Sikap dan tindakan yang berupaya untuk mencegah kerusakan pada lingkungan.
17.  Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain/masyarakat yang membutuhkan.
18.  Tanggung jawab, Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa
Matematika merupakan cabang ilmu yang dianggap sangat penting oleh sebagian besar masyarakat, bahkan matematika dijadikan tolak ukur kecerdasan seseorang dalam strata pendidikan. Begitu  pentingnya matematika sehingga hampir  semua  jenjang  pendidikan  mulai  dari  sekolah  dasar  sampai perguruan tinggi mempelajari matematika, dan tentunya hasil belajar matematika sangat diharapkan oleh semua pihak. Seperti yang telah termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
·         Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.                                                                                                                                           
·         Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan  matematika
·         Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
·         Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
·         Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut terdapat beberapa nilai karakter bangsa yang dapat dikembangkan melalui pelajaran matematika diantaranya adalah disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif dan tanggung jawab.
Sekarang kita sudah memiliki solusi untuk masalah moral bangsa ini yaitu dengan menanamkan nilai-nilai karakter bangsa dalam suatu pembelajaran di kelas, tetapi muncul pertanyaan baru, bagaimana cara menyampaikan dan menanamkan nilai-nilai karakter bangsa kepada siswa bersamaan dengan penyampaian materi pelajaran khususnya matematika? Masalah inilah yang akan dikaji lebih jauh
Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yang telah diuraikan sebelumnya, maka guru matematika sebaiknya dapat mengimplementasikan dan memasukkan pendidikan berkarakter bangsa, mulai dari Silabus, RPP, dan dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam kegiatan pembelajaran matematika di kelas diantaranya :
·         Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang mana yang tercakup dan dapat dikembangkan pada SK dan KD tersebut.
·         Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter itu ke dalam silabus.
·         Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP
·         Mengembangkan proses pembelajaran secara aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam dirinya
·         Memberikan contoh yang baik sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Dalam proses pembelajaran, guru matematika dapat mengelola pembelajaran matematika yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa baik dari segi bahan ajarnya maupun metode pembelajaran yang digunakan, misalnya untuk mengembangkan karakter disiplin guru matematika bisa memulai dengan memberikan contoh disiplin yang baik pada peserta didik dengan datang ke kelas tepat waktu, guru membiasakan siswanya jujur dalam ujian, setiap tugas yang diberikan harus diperiksa hingga peserta didik memiliki karakter disiplin yang baik. Pada soal-soal matematika yang guru berikan sebisa mungkin mengaitkan dengan masalah kehidupan sehari-hari yang mengandung nilai karakter budaya bangsa.
Karakter kerja keras dan rasa ingin tahu bisa dikembangkan dalam kegiatan pembelajar matematika diantaranya dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing, soal-soal problem solving yang membuat peserta didik harus bekerja keras untuk menemukan solusinya, LKS penemuan terbimbing yang menuntun peserta didik tahap demi tahap dengan kemampuannya memahami konsep hingga menimbulkan rasa penasaran, keingintauan yang besar.
Karakter tanggung jawab dalam pembelajaran matematika bisa lebih dikembangkan apabila guru sering menunjukkan pembuktian dari sebuah rumus, teorema, atau bahkan siswa dilatih mengerjakan suatu pembuktian, dengan begitu siswa menjadi sadar bahwa apa yang ia kerjakan haruslah dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan.
Sebagai seorang guru matematika yang baik, alangkah baiknya jika kita memberi kesempatan yang lebih sering kepada siswa untuk mengerjakan soal didepan kelas dan menjelaskannya, hal ini dapat mengembangkan karakter mandiri dan komunikatif, saat di depan kelas siswa belajar untuk mengandalkan dirinya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Selain itu, metode pembelajaran kooperatif juga dapat diterapkan untuk mengembangkan karakter komunikatif, jadi jika siswa yang sudah mengertisuatu konsep dapat menjelaskan kepada temannya dengan bahasanya hingga kemampuan komunikasinya berkembang.
Soal-soal open ended dapat menjadi senjata ampuh untuk mengembangkan karakter kreatif pada peserta didik, peserta didik dibiasakan untuk mengerjakan soal dengan lebih dari satu cara penyelesaian, sehingga diharapkan dalam kehidupan nyata peserta didik mampu berfikir kreatif. Itulah beberapa contoh usaha yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika. Pada dasarnya mengembangkan nilai karakter bangsa pada peserta didik dapat dilakukan dalam proses pembelajaran matematika, semua tergantung usaha gigih guru matematika untuk memaksimalkan setiap peluang yang ada.
 Dengan mengintegrasikan pembelajaran matematika dengan pendidikan karakter bangsa tentu harapannya adalah untuk kebaikan bangsa kita tercinta, bangsa Indonesia kedepannya. Tentunya mengembangkan nilai budaya karakter banga tidak akan maksimal jika hanya dilakukan oleh guru matematika saja, semua komponen di sekolah harus ikut andil dari mulai kepala sekolah, staf tata usaha, guru-guru, penjaga sekolah bahkan pedagang di kantin sekolah, semua harus ikut menciptakan lingkungan yang berkarakter bagi peserta didik. Peran orang tua dan lingkungan sekitar juga sangat besar terhadap perkembangan nilai budaya karakter bangsa pada generasi muda. (Nobonnizar, Roni Galih Mustika, Agung Noor Fazrin)

Wednesday, December 19, 2012

[VIDEO] IRONIS (SHORT MOVIE)

Posted in ,

Monday, December 17, 2012

[Power Point] Prisma

Posted in ,

Saturday, December 15, 2012

[IMAGE] Tugas Photo Editing

Posted in , ,
Digital Make Up After

Digital make Uo Before
Duotone Before

Duotone after

[Video] Behind The Scene Pembuatan Tugas BK

Posted in



[Video] Padi-Tempat Terakhir Birthday Cover

Posted in


I made this video for special day of nuni yustini's lovely boyfriend.
Happy birthday my friend, Muhamad Imanudin.

so sorry, this is amateur video, amateur editor and amateur videographer. i hope you like it and be something special in your special day.

Background Music : Padi - Tempat terakhir, ten2five - happy birthday
facebook : https://www.facebook.com/ronigalihm
twitter : https://twitter.com/ronigalih

Tuesday, January 17, 2012

0

Kisah di Balik "Bilur" (Sarasvati)

 Download Lagunya disini (Mediafire), dengerin lagunya sambil baca kisahnya, saya sendiri Merindiiing. Selamat Membaca dan mendengarkan, dan selamat merindiiing!

Selendang bersulam sutra, biduri lembayung jingga...
Saksi mati tuk bersaksi, gelimang pesona diri...
Belia usia dulu, ruap cinta tlah menggebu...
Samar kulihat dunia...tak sadar semua fana...
Sekilas lihatlah mega, anugerah tiada tara...
Ini tak adil untukku, halimun hitam merasuk...
Ceracau getir ibunda, gemertak sengap hatinya...
Firasat tak penah salah...Hanya kuberbuat... Ulah....

Sosok wanita ini biasa dipanggil...Mae. Dengan paras yang cukup cantik, dan talentanya yang luar biasa di dunia tarik suara seni tradisional mampu membuat banyak orang berdecak kagum untuknya. Pada masanya, beliau cukup tenar dikalangan seniman tradisional. Tidak ada yang tahu bagaimana kisah hidupnya, sampai akhirnya ajal menjemputnya secara tiba-tiba, dari situ terkuak semua yang pernah terjadi padanya semasa hidup. Ini memang sangat janggal, karena proses menuju terkuaknya cerita seorang Mae sangat rumit dan tidak masuk akal.

Berdasarkan cerita dari bibir ke bibir, sampailah cerita itu ke telinga saya. Saat itu juga saya merasa tergugah akan kisah hidupnya yang pilu.Dan berujung pada dibuatnya lagu yang saya dedikasikan untuknya berjudul "Bilur". Bilur sendiri...dalam kamus bahasa indonesia berarti 'bengkak kemerah-merahan ; bekas dipukul', dalam lagu berjudul "bilur", saya menyambungkan kata bilur dengan kata hati yang berarti luka di dalam hati.

Dalam beberapa bait lirik diatas (tulisan cetak miring), tersirat bahwa hidupnya dulu bergelimang pesona, dia suka menggunakan selendang dan biduri (batu permata) pada saat menyanyi diatas panggung.Dulu dia adalah gadis penurut yang selalu ingin membahagiakan kedua orangtuanya, terlebih ibunya. Tapi disuatu saat, dia berontak tidak mau dikendalikan terus oleh sang ibu dan akhirnya memilih untuk menomorsatukan perasaannya dan menikah dengan laki-laki yang menurutnya adalah laki-laki yg dia "cinta"-i. Dia ingat, saat itu sang ibunda sangat menentang keputusannya, apa yang menjadi firasat ibunya tidak dia hiraukan.

Semerbak dupa iringi kumelangkah..
Cungkupku hanya tanah...
Bilur hati merambah...
Akan datangkah bagiku...Kesempatan...
Bila tak ada titian...
Diri yang rupawan...
Bila tak ada titian...Jalan yang....Rupawan...

Lirik ini bermaksud menyiratkan suara hati Mae yang terluka setelah kematiannya, dimana dia merasa apa yang dia inginkan selama hidupnya ternyata tidak tercapai dan hanya berakhir sia-sia. Dia terbangun dan rumahnya kala ini hanyalah tanah...semakin dia meratapi kenangan semasa hidupnya semakin jauh dia merasakan keperihan di dalam hatinya.

Kepergiannya memang sangat tiba-tiba, tidak ada yang menyangka apalagi saat itu dia tengah mengandung 8 bulan. Kejadian demi kejadian terungkap setelah dia dan janin yang ada di perutnya dikubur bersama. Sampai pada suatu kejadian dimana rohnya merasuki raga seseorang dan memberikan sebuah lirik yang berisi cerita kisah hidupnya kepada seorang temannya semasa hidup yang notabene adalah seorang pencipta lagu. Liriknya berbahasa sunda, inti dari lagunya sendiri berisi tentang rasa sakit yang tak pernah hilang walau dibawa ke liang lahat dan permohonan maafnya kepada ibu saudara dan teman-teman yang pernah mengenalnya semasa hidup.

Kebetulan, lagu yang berisi lirik buatan Mae dinyanyikan oleh ambu "Ida Widawati", pengisi lirik bahasa sunda di dalam lagu Bilur.
Saat menyerahkan lagu "Bilur" kepada ambu Ida, saya meminta agar beliau mengisi lirik bahasa sundanya, karena saya kesulitan dalam membuat lirik bahasa sunda. Dan saya bercerita, kalau lagu bilur ini saya buat berdasarkan kisah Mae yang pernah saya dengar darinya. Ambu Ida sangat antusias saat itu, mengingat baru kali pertama untuknya membuat sebuah kolaborasi dengan musik non tradisional, apalagi tema lagu yang diusung mengangkat kisah hidup seorang penembang yang juga merupakan sahabatnya. Akhirnya terbuatlah lirik bahasa sunda di lagu "Bilur":

"Duh, teungteuingeun...tuntung lengkah...geuning...bet peurih..."

Arti dari lirik bahasa sunda ini menerangkan bahwa ini benar-benar menyakitkan....akhir langkahku ternyata tetap perih...dan selalu perih. Menurut saya, walau singkat...tapi lirik ini mengandung makna sangat kaya yang sangat mewakili perasaan seorang Mae (berdasarkan cerita demi cerita tentangnya). Lalu saya berkata pada ambu Ida, "Ambu...lirik ini benar-benar bagus dan membuat saya merindiiiing". Kemudian ambu bercerita kalau sebenarnya dia kesulitan saat mengisi lirik bahasa sunda ini. Tapi kemudian Mae datang menghampirinya dan memberikan lirik diatas untuk membantu saya mengisi lagu "Bilur". Itu cukup janggal...tapi seketika itu juga membuat saya merasa sangat terharu.

"Terimakasih Bu Mae....atas lirik yang indah...dan kisah yang bisa dijadikan pelajaran untuk siapa saja yang mendengarnya....saya yakin, Ibu sekarang sudah jauh lebih tenang... dan menemukan kebahagiaan disana, saya akan selalu berusaha mengingat dan mendoakan ibu..." :)

Artwork: Anindito Wisnu
copyed from http://www.facebook.com/notes/sarasvati/kisah-di-balik-bilur/146378648724566

Wednesday, January 4, 2012

0

SEPUTAR PLSBT PART 2



1.  Perbedaan antara sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder
Sosialisasi primer ( primary socialization ) adalah sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil,melalui mana dia menjadi anggota masyarakat sedangkan

sosialisasi sekunder ( secondry socialization ) adalah sebagai proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke sector baru dari dunia obyektif masyarakatnya.

2.  Pola – pola sosialisasi (sosialisasi sekunder dan primer)
Pola sosialisasi ada dua yaitu : 

a. pola yang represi ( dengan kekerasan/ hukuman ) artinya bahwa pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan,dengan cirri penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan,penekanan pada kepatuhan anak pada orang tua dan keluarga sebagai signifant other, dan 
b. pola partisipatori ( partisipasi ) dimana anak diberi kebebasan penekanan diletakkan pada interaksi dan keluarga menjadi generalized other.

3. Banyak kasus yang muncul di masyarakat belakangan ini, diantaranya kasus bunuh diri pada anak – anak. kasus bunuh diri terjadi karena terjadi kesalahan dalam proses sosialisasi yang dialaminya terutama sosialisasi primer dan sekunder. Kesalahan dalam sosialisasi ini akan menyebabkan anak tertekan dan akan mengalami perang batin sehingga memutuskan cara untuk bunuh diri untuk menyelesaikan masalahnya. Di samping itu juga pola sosialisasi sangat berperan dalam masalah ini. Jika hanya pola represi yang diterapkan maka anak akan menjadi tertekan namun jika pola sosialisasi yang diterapkan hanya pola partisipator saja maka akan membuat anak kebingungan dan menyalahgunakan kebebasan yang telah diberikan. Maka antara pola represi dan pola partisipasi haruslah ada keseimbangan.

  4.TEORI TENTANG PENYEBAB KONFLIK

a. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul di tengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan diantara kelom[ok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideology politiknya.
 
b. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan.
 c. Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara – cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda.
  d. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi
v konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang munculsebagai masalah sosial budaya dan ekonomi.

5.Sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk menurut Van de Berghe :
a) Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok – kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda.
b) Memiliki struktur sosial yang terbagi – terbagi ke dalam lembaga – lembaga yang bersifat non – komplementer.
c) Kurang mengembangkan consensus di anatara para anggota masyarakat tentang nilai – nilai sosial yang bersifat dasar.
d) Secara relative sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
e) Secara relative integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain.

6. Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan – perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyrakat yang bersangkutan. Perubahan sosial dalam bidang teknologi informasi contohnya penggunaan internet mengakibatkan lebih mudah dan cepat mendapat informasi sehingga memperlancar dalam bidang pekerjaan dan pendidiakan. Dalam bidang pendidikan siswa ataupun mahasiswa tidak hanya terpaku oleh buku saja sebagai sumber namun bisa mencari artikel dan jurnal melalui internet. Jadi kemajuan teknologi sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia untuk melakukan segala aktifitasnya. Dengan prinsip menggunakan alat teknologi itu sesuai dengan fungsinya yang baik dan benar.

5. Mengapa pembangunan di Negara kita tidak selalu berjalan mulus bila dikaitkan dengan masalah budaya / mentalitas bangsa?

Jawaban :
 Karena adanya
Ø faktor- faktor budaya atau sikap mental yang menghambat proses pembangunan baik yang bersifat psikologis, persepsi yang keliru, tradisi dan sikap mental yang tidak mendukung.
 Kurangnya perhatian atau
Ø pengawasan Pemerintah terhadap pembangunan - pembangunan yang ada di Negara ini sehingga dapat meningkatkan suatu perubahan yang mendasar.
Ø Kurangnya dukungan masyarakat dalam meningkatkan pemberdayaan yang berhubungan dengan pembangunan itu sendiri.

6. Ambil salah satu kasus perselisihan perburuhan yang bisa anda ambil dari sumber media masa atau internet. Analisis kasus tersebut dengan pendekatan multiaspek dan metode kwantitatif !

Jawaban :
Contoh kasus : Demonstrasi buruh menuntut kenaikan upah atau gaji.
Dilihat dari Pendekatan multiaspek :
 Faktor ekonomi
Ø : bahwa meningkatnya harga sembako yang membuat kehidupan sehari – hari terancam.
 Faktor
Ø psikologi : ada masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhannya hanya ingin kepuasan tersendiri untuk ikut berdemo dan juga bahwa adanya persaingan kemewahan yang ingin memegahkan diri di sekitar lingkungan masyarakat.
 Faktor hukum
Ø : penegakan keadilan yang belum setara terhadap para pekerja buruh.
Metode kwnatitatifnya berupa pengajuan angket.
1.Apakah harga merupakan hal yang utama dalam kebutuhan?
a.Ya b.Tidak c. ……..
2.Apakah kekayaan penentu dalam setiap kehidupan?
a.Ya b.Tidak c. ……..
3.Apakah hukum di Negara kita tengtang keadilan hidup manusia telah berhasil tuntas ?
a.Ya b.Tidak c. …….
4.Apakah buruh di Negara kita itu perlu mendapatkan perlindungan HAM ?
a.Ya b.Tidak c. ……

7. Budaya gotong rotong tidak selalu bernilai positif, bahkan dikatakan sebagai salah satu mentalitas yang menghambat pembangunan. Mengapa? Jelaskan budaya atau mentalitas apa lagi saja yang bisa menghambat pembangunan!


Jawaban :
Karena budaya gotong royong tidak selalu diperlukan dalam pembangunan sehingga ada saatnya budaya gotong royong bisa menghambat proses pembangunan. Contohnya gotong royong dalam korupsi sangat tidak dibenarkan dan menghambat pembangunan. Perlunya ditingkatkan sosialisasi yang baik bila adanya sebuah gotong royong di lingkungan masyarakat dan sekitarnya


8. Bagaimana pendapat anda, cara untuk mengembangkan kebudayaan Indonesia!

Jawaban :
Sebelum membahas tentang cara mengembangkan perlu kita ketahui dahulu pengertian kebudayaan itu sendiri.
1. Menurut Koentjaraningrat, bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan system gagasan,milik diri manusia dengan belajar
2. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
3. Menurut Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan manusia.
Dari berbagai pengertian di atas, menurut saya bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan aspek hidup manusia baik material maupun non – material.

Dengan cara memanfaatkan perkembangan IPTEK yang telah maju dan melebarkan jaringan komunikasi bagi masyarakat yang telah tertinggal atau terasing. Dengan terlebih dahulu mengatasi hambatan-hambatan dalam pengembangan kebudayaan seperti etnosentrisme dan lainnya.
Dengan cara meningkatkan kebudayaan yang ada di Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di Negara lain semakin indah dimana berbagai suku dengan kebudayaan yang berbeda yang kita miliki, kita bangga menjadi warga Indonesia.
Dengan cara meningkatkan sumber daya alam yang kaya yang kita miliki,kita mampu mengolah segala yang ada.




9.Teknologi merupakan terapan dari ilmu, dan keduannya memerlukan sentuhan nilai nilai seni dalam aplikasinya, mengapa?

Jawaban :
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu ( dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya ). Karena dengan adanya sentuhan-setuhan nilai seni teknologi berkembang dengan baik, indah dan bermutu. Adanya seni membantu proses pengembangan teknologi kearah yang lebih maju sesuai dengan selera masyarakat. Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan kecerdasan manusia. Hal ini karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan :
 Tersedianya sarana
v dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
 Meningkatkannya kemakmuran
v materi dan kesehatan masyarakatnya.
Hal itu mendapat dukungan dari masyarakat untuk meningkatkan sebuah teknologi yang menjamin sebuah teknologi harus diperhatikan.

10. Berilah contoh dan jelaskan dampak penyalahgunaan IPTEKS oleh manusia!

Jawaban :
Contoh 1

Penggunaan internet tidak sesuai dengan fungsinya.
Dampak positif yang kita dapat adalah kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet, selanjutnya dampak negatife yang ditemukan yaitu :
• Merosotnya mental pendidikan anak yang belum tahu betul penggunaan internet dengan baik yang bisa menghambat pertumbuhan anak.
• Kurangnya minat siswa atau mahasiswa untuk membaca buku yang ada yang mengakibatkan terjadinya copy paste dalam pengerjaan tugas – tugas.
• Merusak pikiran manusia tentang adanya gambar – gambar dan film – film pornografi.

Contoh 2

NUKLIR
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasaki mengakhiri Perang Dunia II. Akhirnya untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan perusakan. Pada waktu itu banyak korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak berhenti disitu, karena radiasi akibat senjata nuklir masih dapat dirasakan sampai sekarang. Penyebabnya adalah debu – debu radioaktif yang berasal dari bom nuklir serta reactor – reactor atom. Bahaya yang ditimbulkan adalah radiasi yang ditimbulkan oleh sinar alpha, beta, dan gamma, serta partikel neutron kainnya hasil pembelahan inti. Efek yang ditimbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen maka gen akan menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibat kanker.

Contoh 3
Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung zat – zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global, yaitu adanya efek rumah kaca. Yang dimana dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan bersirkulasi di bumi, begitu seterusnya.
Masih banyak contoh lain seperti polusi dan klonasi / kloning.